Selasa, 14 April 2009

SEBENARNYA SIAPA YANG MERAWAT KITA DI MASA TUA, ANAK, ISTRI ATAU KERABATKAH? KALAU TIDAK PUNYA KETIGANYA LALU SIAPA?

Terkadang kita terlalu santai di masa muda ini dalam memikirkan masa tua kita mendatang
kecuali para rohaniwan yang diharuskan hidup melajang atau hidup suci saya pikir.
Memang ada pepatah yang berkata, "esok adalah hari esok hari ini adalah hari ini maka hiduplah untuk hari ini."
Tetapi apakah pepatah itu selalu tepat? menurut saya tepat atau tidaknya harus disesuaikan
dengan keadaan kita sekarang ini,intinya adalah proposional alias bisa menempatkan pola pikir dan diri sendiri.
Coba kita pikirkan dan renungkan seperti pada lirik Kangen Band(hehehe...), bagaimana nasib masa tua kita esok hari, apakah akan berpangku tangan terhadap anak, istri atau kerabat? Atau malah sebaliknya masa tua kita yang merawat mereka semua?
Atau kita tidak ada yang merawat karena tidak memiliki ketiga orang tersebut? Hahahaha...

Di luar itu semua saya ingin berbagi atas pemikiran saya tentang siapa sebenarnya yang akan merawat kita di masa tua. Menurut saya yang merawat diri kita di masa tua adalah masa muda kita sendiri, lho koq begitu? Yupz!Mari kita kembali berpikir dan merenung atas pemikiran saya berikut ini :

Coba bayangkan jika di masa muda kita rajin sekali olah raga,
dampaknya bisa kita rasakan di
masa tua kita kan?

Coba bayangkan jika di masa muda kita rajin sekali menabung,
dampaknya bisa kita rasakan di
masa tua kita kan?

Coba bayangkan jika di masa muda kita ulet dalam bekerja dan mencari peluang,
dampaknya
bisa kita rasakan di masa tua kita kan?

Coba bayangkan jika di masa muda kita senang sekali menambah wawasan,
dampaknya bisa
kita rasakan di masa tua kan?

Hahaha.. ya.. itu hanya sebagian dari pemikiran saya yang memiliki kesimpulan bahwa di masa muda kita alangkah baiknya jika kita menerapkan gaya hidup positif karena jika masa muda kita terbiasa dengan gaya hidup positif maka di masa tua kita akan menuai hasil yang positif pula.
Beberapa poin di atas hanyalah sebagian kecil dari pola hidup positif karena masih banyak gaya hidup positif yang lain.

Hmm... saya pikir tidak ada salahnya mulai dari sekarang kita memulai gaya hidup yang positif toh juga tidak dosa kan? hehehe...
Baiklah untuk kali ini sekian buah pikiran dari saya semoga mampu menjadi inspirasi bagi kita semua terutama bagi kita yang berusaha meninggalkan gaya hidup negatif seperti saya, hahaha..
Akhir kata, sampai jumpa pada posting berikutnya and bye... bye...

झात्ज़ केसर

MENGAPA KUSEBUT "KITA"

Setiap postingan saya seringkali saya sebut pembaca dengan kita, mengapa?
Alasan saya menyebut pembaca dengan sapaan kita karena menurut saya dengan pembaca mulai menyimak tulisan saya berarti si pembaca sudah mau bergabung dengan saya dalam sebuah kesatuan, dalam hal ini adalah sebuah forum.

Selain itu si pembaca berhadapan dengan tulisan saya secara pribadi atau dengan kata lain dalam keadaan antara tulisan dan pembaca, walaupun yang menyimak tulisan itu lebih dari satu orang tetapi posisinya adalah setiap pembaca menyimak tulisan tersebut secara pribadi tidak dibacakan orang lain kan?
Jadi menurut saya, demikian pembaca menyimak tulisan saya maka terjadi interaksi secara personal yang mengikat dan menjadi satu rasa.


Hehehehe.. intinya adalah saya bersyukur akhirnya bisa menulis lagi di halaman saya ini setelah sekian lama, Hahaha...
baiklah selamat menyimak dan menanggapi postingan dari saya ya... Pareng...

झात्ज़
केसर